De Institutione Catechistarum

penyerahan-salib

Bahasa Latin

Usulan terjemahan Bahasa Indonesia

PONTIFICALE ROMANUM

PONTIFIKAL ROMAWI

 EX DECRETO SACROSANCTI ŒCUMENICI
CONCILII VATICANI II INSTAURATUM
AUCTORITATE PAULI PP. VI PROMULGATUM
FRANCISCI PP. CURA RECOGNITUM

DITETAPKAN BERDASARKAN DEKRIT
KONSILI EKUMENIS SUCI VATIKAN II
DIMAKLUMKAN DENGAN KETETAPAN PAUS PAULUS VI
DAN DIPERBARUI DENGAN PERHATIAN OLEH PAUS FRANSISKUS

DE INSTITUTIONE CATECHISTARUM

TENTANG PELANTIKAN KATEKIS

EDITIO TYPICA

EDISI RESMI

MMXXI

2021

CONGREGATIO DE CULTU DIVINO
ET DISCIPLINA SACRAMENTORUM

KONGREGASI UNTUK IBADAH ILAHI
DAN TATA TERTIB SAKRAMEN-SAKRAMEN

 

 

Prot. N. 627/21

Prot. N. 627/21

DECRETUM

DEKRIT

Ministerii Catechistarum institutione peracta ac disciplina a Summo Pontifice Francisco instaurata per Litteras Apostolicas Antiquum Ministerium, die 10 mensis maii 2021 Motu proprio datas, Congregatio de Cultu Divino et Disciplina Sacramentorum ritus apparavit de institutione Catechistarum.

Setelah penetapan Pelayanan Katekis dan pembinaannya yang diputuskan oleh Paus Fransiskus melalui Surat Apostolik dalam bentuk Motu Proprio Antiquum Ministerium pada tanggal 10 Mei 2021, Kongregasi untuk Ibadah Ilahi dan Tata Tertib Sakramen-sakramen telah menyiapkan ritus untuk pelantikan Katekis.

Huiusmodi ritus Summus Pontifex Franciscus auctoritate Sua approbavit evulgarique iussit, ita ut a die 1 mensis ianuarii 2022 lingua latina adhibeantur, lingua autem vernacula a die quem Conferentiæ Episcopales pro sua dicione statuerint, postquam translationes in linguas vernaculas et adaptationes rituales approbaverint et confirmationem aut recognitionem a Congregatione de Cultu Divino et Disciplina Sacramentorum obtinuerint.

Ritus tersebut telah mendapat persetujuan Paus Fransiskus yang, dengan wewenangnya, memerintahkan publikasinya; sehingga mulai 1 Januari 2022, ritus akan dilaksanakan dalam bahasa Latin, sementara penggunaan bahasa lokal akan diterapkan mulai tanggal yang ditentukan oleh Konferensi Waligereja masing-masing, setelah mereka merestui terjemahan dan adaptasi ritus ke dalam bahasa lokal serta setelah mendapatkan konfirmasi atau pengakuan dari Kongregasi untuk Ibadah Ilahi dan Tata Tertib Sakramen-sakramen.

Contrariis quibuslibet minime obstantibus.

Tidak ada pengecualian yang dapat menggugurkan ketetapan ini.

Ex ædibus Congregationis de Cultu Divino et Disciplina Sacramentorum, die 3 mensis decembris 2021, in memoria sancti Francisci Xavier, presbyteri.

Dari kantor Kongregasi untuk Ibadah Ilahi dan Tata-tertib Sakramen-sakramen, pada tanggal 3 Desember 2021, untuk mengenang Santo Fransiskus Xaverius, imam.

✠ Arturus Roche
Præfectus

✠ Arthur Roche
Prefek

✠ Victorius Franciscus Viola, O.F.M.
Archiepiscopus a Secretis

✠ Victorius Franciscus Viola, O.F.M.
Sekretaris

Caput I

Bab I

_________________________________________________

_________________________________________________

DE INSTITUTIONE CATECHISTARUM
INTRA MISSAM CELEBRANDA

TENTANG PELANTIKAN KATEKIS
DALAM PERAYAAN MISA

1. Ad ritum peragendum parentur:

1. Untuk melaksanakan ritus tersebut, haruslah disiapkan:

a) ea quæ pro Missæ celebratione necessaria sunt;

a) hal-hal yang diperlukan untuk perayaan Misa;

b) Pontificale Romanum;

b) buku liturgi Pontifikal Romawi;

c) Crux Catechistis tradenda;

c) Salib yang akan diserahkan kepada Katekis;

d) sedes pro Episcopo; 

d) kursi untuk Uskup;

e) sedes pro Catechistis instituendis, in apto presbyterii loco sic dispositæ, ut actio liturgica a fidelibus bene conspici possit;

e) kursi untuk Katekis yang akan dilantik, ditempatkan di lokasi yang sesuai di sekitar presbiterium, sedemikian rupa sehingga tindakan liturgis dapat dilihat dengan jelas oleh umat beriman;

f) si Communio sub utraque specie distribuitur, calix sufficientis magnitudinis.

f) jika Komuni dibagikan dalam dua rupa, piala yang cukup besar.

2. Dici potest Missa pro ministris Ecclesiæ vel pro laicis, vel pro evangelizatione populorum, vel pro nova evangelizatione, mutatis, præsertim in quibusdam orationibus, genere aut numero, pro cuiusvis circumstantiæ opportunitate, cum lectionibus propriis, colore albo vel festivo adhibito.

2. Misa dapat dipersembahkan bagi para pelayan Gereja atau bagi kaum awam, atau bagi evangelisasi umat, atau bagi evangelisasi baru, dengan mengubah, terutama dalam doa-doa tertentu, bentuk atau jumlahnya, sesuai dengan masing-masing keadaan, dengan bacaan yang sesuai, dengan menggunakan warna putih atau meriah.

Opportune Episcopus instituet Catechistas in ipsa parœcia ubi perseveranter adlaboraverunt et a fidelibus cognoscuntur.

Sebaiknya, Uskup melantik para Katekis di paroki di mana mereka telah bekerja dan dikenal oleh umat beriman.

Occurrentibus vero diebus qui sub nn. 1-9 tabulæ dierum liturgicorum recensentur, dicitur Missa de die.

Namun, pada hari-hari yang tercatat dalam no. 1-9 dalam tabel hari-hari liturgis, Misa hari itu diucapkan.

Quando Missa pro variis necessitatibus vel ad diversa non dicitur, una e lectionibus sumi potest ex iis quæ in Lectionario pro ritu institutionis proponuntur, nisi occurrat dies qui sub nn. 1-4 tabulæ dierum liturgicorum recensetur.[1]

Apabila Misa tidak dipersembahkan untuk berbagai kebutuhan atau tujuan yang berbeda, maka salah satu bacaannya dapat diambil dari bacaan yang diusulkan dalam Leksionarium untuk ritus pelantikan, kecuali pada hari itu terjadi pada no. 1-4 dalam hari-hari liturgis.[1]

3. Ritus initiales et liturgia verbi, usque ad Evangelium inclusive, fiunt more consueto.

3. Ritus pembuka dan Liturgi Sabda, sampai dengan Injil, dilaksanakan dengan cara biasa.

4. Textus qui in ritibus institutionis proponuntur aptandi sunt mutatis genere et numero.

4. Teks yang diusulkan dalam ritus pelantikan hendaknya disesuaikan dengan mengubah bentuk dan jumlahnya.

5. Dicto Evangelio, Episcopus sedet ad cathedram vel ad sedem aptiore loco paratam, accipit mitram et convenienter baculum. Omnibus item sedentibus, diaconus vel presbyter ad hoc deputatus candidatos vocat, dicens:

5. Setelah Injil dibacakan, Uskup duduk di takhtanya atau di kursi yang telah disiapkan di tempat yang lebih cocok, mengambil mitra dan, bila perlu, tongkat gembala. Kemudian, kepada semua kandidat yang duduk, Diakon atau Imam yang ditunjuk untuk tugas ini memanggil para kandidat, dengan mengatakan:

Accédant qui [-æ] instituéndi [-æ] sunt in ministério Catechistárum.

[Para] calon yang akan dilantik dalam pelayanan Katekis diharapkan untuk maju.

Candidati nominatim vocantur. Singuli autem respondent:

Kandidat dipanggil berdasarkan namanya. Masing-masing dari mereka menjawab:

Adsum.

Saya hadir.

Et ad Episcopum accedunt, cui reverentiam faciunt et ad sedes suas redeunt.

Dan mereka mendekat ke Uskup, memberi penghormatan dan kembali ke tempat duduk mereka.

6. Tunc Episcopus homiliam habet, in qua tum Sacræ Scripturæ textus prolati tum ministerium Catechistæ populo illustrantur. Quam homiliam concludit his vel similibus verbis, candidatos ipsos alloquens:

6. Kemudian Uskup menyampaikan homili, di mana ia menjelaskan kepada umat tentang teks-teks Kitab Suci dan pelayanan Katekis. Ia menutup homilinya dengan kata-kata berikut ini atau kata-kata serupa, yang ditujukan kepada para kandidat :

Fílii [et Fíliæ] caríssimi,

Putra [dan Putri] terkasih,

Dóminus Iesus Christus, ante réditum suum ad Patrem, discípulis suis mandávit ut Evangélium prædicárent usque ad fines terræ. A die Pentecóstes Ecclésia, Spíritu Sancto suffúlta, hoc mandátum fidéliter implévit, omni témpore et loco, fidem tradens per innumerabílium téstium verba exemplúmque. Ipse Spíritus Ecclésiam varietáte charísmatum suórum pro commúni bono ditáre non désinit.

Tuhan Yesus Kristus, sebelum kembali kepada Bapa, memerintahkan pada murid-Nya untuk memberitakan Injil sampai ke ujung bumi. Sejak hari Pentakosta, Gereja, dengan didukung oleh Roh Kudus, dengan setia memenuhi perintah ini, di setiap waktu dan tempat, menyampaikan iman melalui perkataan dan teladan dari banyak saksi iman. Roh Kudus sendiri tidak berhenti memperkaya Gereja dengan berbagai karunia demi kebaikan bersama.

Utpote partícipes múneris Christi sacerdótis, prophétæ et regis, baptizáti omnes suas partes actívas habent in Ecclésiæ vita et actióne. Aliqui, inter eos, singulárem vocatiónem accípiunt ad ministéria ab Ecclésia institúta exercitánda.

Sebagai orang yang mengambil bagian dalam tugas Kristus sebagai imam, nabi, dan raja, semua orang yang dibaptis mempunyai peran aktif dalam kehidupan dan kegiatan Gereja. Beberapa di antara mereka menerima panggilan khusus untuk melaksanakan pelayanan yang ditetapkan oleh Gereja.

Nunc quidem vos, qui iam assídue óperam impénditis in christiánam communitátem, ad stábile Catechístæ ministérium vocámini ut spíritum apostólicum valde alácriter vivátis, iuxta exémplum illórum virórum mulierúmque qui Paulum aliósve apóstolos adiuvérunt
ad Evangélium diffundéndum.

Sekarang, Anda, yang telah dengan rajin bekerja di tengah jemaat kristiani, dipanggil ke dalam pelayanan tetap para Katekis agar dapat menghayati semangat kerasulan dengan sangat antusias, sesuai dengan teladan para pria dan wanita yang membantu Paulus dan para rasul lainnya untuk mewartakan Injil.

Ministérium vestrum in profúnda oratiónis vita semper consístat, in sana doctrína ædificétur et a germáno zelo apostólico animétur.

Pelayanan Anda harus selalu didasarkan pada kehidupan doa yang mendalam, dibangun di atas ajaran yang sehat dan digerakkan oleh semangat kerasulan yang otentik.

Hómines longe fortásse versántes, ad Ecclésiam adducétis; in verbo Dei tradéndo, impénse cooperabímini; sensum ecclésiæ locális, cuius paroécia velut céllula est, constánter colétis.

Anda mungkin akan membawa ke dalam Gereja orang-orang yang tadinya menjauh ; dalam menyampaikan firman Tuhan, Anda akan berupaya dengan sungguh-sungguh; Anda akan selalu memupuk kecintaan pada gereja lokal, di mana paroki adalah selnya.

Fídei testes, magístri et mystagógi, cómites et pædagógi in nómine Ecclésiæ docéntes, operam vestram consociáre debébitis cum minístris ordinátis in váriis apostolátus formis, corresponsábiles missiónis a Christo Ecclésiæ commíssæ, semper paráti ad respondéndum omni poscénti vos ratiónem de ea quæ in vobis est spe.

Sebagai saksi iman, guru dan mistagog, pendamping dan pendidik yang mengajar atas nama Gereja, hendaknya Anda bekerja sama dengan para pelayan tertahbis dalam berbagai bentuk kerasulan, bertanggung jawab atas misi yang dipercayakan Kristus kepada Gereja, selalu siap untuk menanggapi setiap orang yang bertanya kepada Anda tentang pengharapan yang ada dalam diri Anda.

7. Allocutione expleta, Episcopus, dimissis baculo et mitra, surgit, omnesque cum eo. Candidati ante ipsum genua flectunt. Episcopus fideles ad orandum invitat, dicens, manibus iunctis:

7. Setelah alokusi selesai, Uskup meletakkan tongkat dan mitranya, berdiri, dan semua orang ikut berdiri bersamanya. Kandidat berlutut di hadapan Uskup. Uskup mengundang umat beriman untuk berdoa, dengan tangan terkatup berkata:

Dóminum, fratres caríssimi,

Marilah saudara-saudara terkasih,

 supplíciter deprecémur,

kita mohon kepada Tuhan, 

 ut, quos [-as] ad ministérium Catechistárum elégit,

agar Dia, yang telah memilih mereka untuk pelayanan Katekis,

 sua benedictióne replére dignétur,

berkenan untuk memenuhi mereka dengan berkat-Nya,

 et, grátia Baptísmi suffúltos [-as],

dan, dengan dukungan rahmat Pembaptisan,

 ad fidéliter ministrándum in Ecclésia N. N. confírmet.

untuk meneguhkan N. N. agar dapat melayani dengan setia dalam Gereja.

Tunc omnes per aliquod temporis spatium in silentio orant.

Kemudian, dalam keheningan, semua berdoa selama beberapa waktu.

8. Deinde Episcopus, stans et manus extensas tenens, dicit super candidatos orationem benedictionis:

8. Selanjutnya, Uskup berdiri, merentangkan tangan dan mengucapkan doa pemberkatan bagi para kandidat :

Pater,

Bapa,

qui partícipes missiónis Christi Fílii tui
nos facis

yang menjadikan kami ambil bagian dalam misi Kristus, Putra-Mu,

et multiplícibus Spíritus donis Ecclésiæ tuæ próspicis,

dan yang menganugerahi Gereja-Mu dengan berbagai karunia Roh,

bénedic hos [has] fílios [fílias] tuos [tuas]

berkatilah anak-anak-Mu ini

ad ministérium Catechistárum eléctos [eléctas].

yang telah dipilih untuk pelayanan Katekis.

Præsta, quǽsumus, ut pénitus baptísmum suum
vivant,

Kami memohon, agar mereka hidup sepenuhnya dalam baptisan mereka,

cum pastóribus cooperántes

bekerja sama dengan para gembala

 in divérsis apostolátus genéribus

dalam berbagai jenis kerasulan

 ad Regnum tuum ædificándum.

untuk membangun Kerajaan-Mu.

 Per Christum Dóminum nostrum.

Dengan pengantaraan Kristus Tuhan kami.

R/. Amen.

R/. Amin.

9. Deinde omnes sedent. Episcopus sedet et accipit mitram. Candidati surgunt et accedunt ad Episcopum, qui singulis tradit crucem, dicens:

9. Kemudian semua orang duduk. Uskup duduk dan mengambil mitra. Kandidat bangkit berdiri dan mendekat ke Uskup, yang memberikan salib kepada masing-masing, sambil berkata:

Accipe hoc fídei nostræ signum,

Terimalah tanda iman kita ini,

 cáthedram veritátis et caritátis Christi,

takhta kebenaran dan kasih Kristus,

 eúmque vita, móribus et verbo annúntia.

dan wartakanlah Dia melalui kehidupan, perilaku, dan perkataan.

Catechista respondet:

Katekis menjawab:

Amen.

Amin.

Interim, præsertim si multi sunt candidati, cani potest psalmus 98 vel alius cantus aptus.

Sementara itu, terutama jika ada banyak kandidat, Mazmur 98 atau lagu lain yang sesuai bisa dinyanyikan.

10. His expletis, Missa prosequitur more solito vel symbolo, si dicendum sit, vel oratione universali, in qua peculiares fiunt supplicationes pro Catechistis nuper institutis.

10. Setelah hal-hal tersebut telah selesai, Misa dilanjutkan seperti biasa, atau dengan Aku Percaya, jika memang seharusnya demikian, atau dengan Doa Umat, di mana permohonan khusus dipanjatkan bagi para Katekis yang baru dilantik.

Caput II

Bab II

_________________________________________________

_________________________________________________

DE INSTITUTIONE CATECHISTARUM
CUM CELEBRATIONE VERBI DEI
PERAGENDA

TENTANG PELANTIKAN KATEKIS
YANG DILAKUKAN DENGAN IBADAH SABDA

 

 

11. Episcopus induere potest crucem pectoralem, stolam et pluviale coloris convenientis, super albam; aut tantum crucem et stolam super rochetum et mozetam assumere; hoc in casu non utitur mitra et baculo.

11. Uskup dapat mengenakan salib dada, stola dan jubah dengan warna yang sesuai, di atas alba; atau hanya memakai salib dan stola di atas rochet dan mozetta; dalam hal ini, ia tidak menggunakan mitra dan tongkat.

12. Ante salutationem Episcopi, celebratio initium sumere potest antiphona vel cantu apto.

12. Sebelum salam dari Uskup, perayaan dapat diawali dengan antifon atau nyanyian yang sesuai.

13. Deinde Episcopus dicit:

13. Kemudian Uskup berkata::

Orémus.

Marilah kita berdoa.

Deus, qui minístros Ecclésiæ tuæ docuísti

Ya Allah, yang telah mengajarkan kepada para pelayan Gereja-Mu

non ministrári velle, sed frátribus ministráre,

untuk tidak ingin dilayani, melainkan untuk melayani saudara-saudaranya,

illis, quǽsumus, concéde et in actióne sollértiam,

kami mohon, berikanlah kepada mereka ketekunan dalam bertindak,

et cum mansuetúdine ministérii in oratióne constántiam.

kelemahlembutan dalam pelayanan dan keteguhan dalam doa.

Per Christum Dóminum nostrum.

Dengan pengantaraan Kristus, Tuhan kami.

R/. Amen.

R/. Amin.

14. Liturgia verbi eadem ratione ac in Missa peragitur, cantibus inter lectiones opportune insertis.

14. Liturgi Sabda dilaksanakan dengan cara yang sama seperti dalam Misa, dengan nyanyian yang disisipkan di antara bacaan-bacaan secara tepat.

15. Institutio Catechistarum fit modo supra, nn. 4-9.

15. Pelantikan Katekis dilakukan sesuai dengan uraian di atas, no. 4-9.

16. Ritus institutionis concluditur oratione universali et oratione dominica. Deinde Episcopus accipit, si ea utitur, mitram et, extendens manus, salutat populum, dicens:

16. Ritus pelantikan ditutup dengan doa umat dan doa Bapa Kami. Kemudian Uskup, jika ia menggunakan mitra, mengambilnya dan dengan tangan terentang memberi salam kepada umat sambil berkata:

Dóminus vobíscum.

Tuhan besamamu.

Omnes respondent:

Semua menjawab:

Et cum spírito tuo.

Dan bersama rohmu.

Tunc Episcopus manibus super fideles benedicendos extensis, prosequitur:

Kemudian Uskup dengan tangan terentang di atas umat beriman yang akan diberkati, melanjutkan:

Pax Dei, quæ exsúperat omnem sensum,

Semoga damai Tuhan, yang melampaui segala akal,

 custódiat corda vestra et intellegéntias vestras

menjaga hati dan pikiran kalian

 in sciéntia et caritáte Dei

dalam pengetahuan dan kasih akan Allah

 et Fílii eius Dómini nostri Iesu Christi.

dan Putra-Nya, Tuhan kita Yesus Kristus.

Omnes respondent:

Semua menjawab:

Amen.

Amin.

Tunc Episcopus, accepto, si eo utitur, baculo, dicit:

Kemudian Uskup, jika ia menggunakan tongkat itu, mengambilnya dan berkata:

Benedícat vos omnípotens Deus,

Semoga Allah Yang Mahakuasa memberkati kalian,

ter signum crucis super populum faciens, addit:

dengan membuat tanda salib tiga kali atas umat, ia mengatakan:

Pater, et Fílius,  ✠ et Spíritus Sanctus.

Bapa, dan Putera,  ✠ dan Roh Kudus.

Omnes respondent:

Semua menjawab:

Amen.

Amin.

Deinde diaconus, manibus iunctis, versus ad populum dicit:

Kemudian Diakon, dengan tangan terkatup, berbalik ke arah umat dan berkata:

Ite et Ecclésiæ Dei servíte.

Pergilah dan layanilah Gereja Allah.

Omnes respondent:

Semua menjawab:

Deo grátias.

Syukur kepada Allah.

et recedunt.

dan mereka meninggalkan
tempat.

Caput III

Bab III

_________________________________________________

_________________________________________________

LECTIONES BIBLICÆ

BACAAN-BACAAN DARI ALKITAB

 

 

Lectiones e Vetere Testamento

Bacaan-bacaan dari Perjanjian Lama

1. Ex 3, 1-6. 9-12: «Ego ero tecum».

1. Kel 3:1-6. 9-12 : “Aku akan menyertai engkau.

In diebus illis: Pascebat Moyses oves
Iethro…

Adapun Musa, ia biasa menggembalakan kembing domba Yitro, mertuanya…

2. Is 52, 7-10: «Videbunt omnes fines terræ salutare Dei nostri».

2. Yes 52:7-10 : “Segala ujung bumi melihat keselamatan yang dari Allah kita.

Quam pulchri super montes pedes annuntiantis…

Betapa indahnya kelihatan dari puncak bukit-bukit kedatangan pembawa berita…

3. Sap 13, 1-9: «Si potuerunt æstimare saeculum, quomodo huius Dominum non invenerunt?».

3. Keb 13:1-9 : “Jika mereka mampu mengetahui sebanyak itu sehingga dapat menyelidiki jagat raya, mengapa gerangan mereka tidak terlebih dahulu menemukan penguasa kesemuanya itu?

 Vani sunt natura omnes homines…

Pada hakikatnya sungguh sia-sialah semua orang yang tidak mengenal Allah sama sekali…

 

 

 

 

Lectiones e Novo Testamento

Bacaan-bacaan dari Perjanjian Baru

1. Act 18, 23-28: «Ostendebat Apollo per Scripturas esse Christum Iesum».

1. Kis 18:23-28 : “Apolos membuktikan dari Kitab Suci bahwa Yesus adalah Mesias.

Facto Antiochiæ aliquanto tempore, profectus
est Paulus perambulans ex ordine…

Setelah beberapa harilamanya ia tinggal di Antiokhia, Paulus berangkat pula…

2. 1 Cor 1, 22-31: «Nos prædicamus Christum crucifixum».

2. 1 Kor 1:22-31 : “Kami memberitakan Kristus yang disalibkan.

Fratres: Iudæi signa petunt…

Saudara-saudari, orang-orang Yahudi menghendaki tanda…

3. Phil 4, 4-9: «Quæcumque casta, hæc cogitate».

3. Flp 4:4-9 : “Pikirkanlah tentang segala hal yang patut dipuji.

Fratres: Gaudete in Domino sempre…

Saudara-saudari, bersukacitalah senantiasa dalam Tuhan…

Psalmi responsorii

Mazmur Tanggapan

1. Ps 15, 1-2a et 5.7-8. 11

1. Mzm 15:1-2a et 5.7-8. 11

R/ (cf. 5a): Tu es, Domine, pars hereditatis
meæ».

Reff. (lih. 5a): “Ya TUHAN, Engkaulah bagian warisanku.”

2. Ps 18, 2-3. 4-5

2. Mzm 18:2-3. 4-5

R/ (5a): In omnem terram exivit sonus eorum.

Reff. (5a): “Gema suara mereka terpencar ke seluruh dunia.”

3. Ps 99, 2.3.4.5.

3. Mzm 99:2.3.4.5.

R/ (3c): Nos populus eius et oves pascuæ
eius.

Reff. (3c): “Kita adalah umat-Nya dankawanan domba gembalaan-Nya.”

Alleluia et Versus ante Evangelium

Alleluia dan Bait Pengantar Injil

1. Io 8, 12: Ego sum lux mundi, dicit Dominus:

1. Yoh 8:12 : “Akulah terang dunia,” firman Tuhan:

qui sequitur me, habebit lucem vitae.

“barangsiapa mengikut Aku, ia akan mempunyai terang hidup.”

2. Io 12, 26: Si quis mihi ministrat, me sequatur, dicit Dominus:

2. Yoh 12:26 : “Barangsiapa melayani Aku, ia harus mengikut Aku,” firman Tuhan:

et ubi sum ego illic et minister meus erit.

“dan di mana Aku berada, di situ pun pelayan-Ku akan berada.”

Evangelia

Injil

1. Lc, 12, 39-48: «Omni cui multum datum est, multum quæretur ab eo».

1. Luk 12:39-48 : “Setiap orang yang kepadanya banyak diberi, dari padanya akan banyak dituntut.

In illo tempore: Dixit Iesus discipulis suis: Hoc scitote…

Pada waktu itu, Yesus berkata kepada para murid-Nya: “Ketahuilah ini…”

2. Io 12, 44-50: «Ego lux in mundum veni, ut omnis, qui credit in me, in tenebris non maneat».

2. Yoh 12:44-50 : “Aku telah datang ke dalam dunia sebagai terang, supaya setiap orang yang percaya kepada-Ku, jangan tinggal di dalam kegelapan.

In illo tempore: Clamavit Iesus et dixit…

Pada waktu itu, Yesus berseru kata-Nya…

[1] Cf. Cæremoniale Episcoporum, Appendix II.

Sumber teks bahasa latin : www.cultodivino.va

[1] Bdk. Cæremoniale Episcoporum, Appendix II.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.