Doa Kristen
Doa adalah pengangkatan jiwa kepada Tuhan, atau satu permohonan kepada Tuhan demi hal-hal yang baik. Kerendahan hati adalah dasar doa, karena “kita tidak tahu bagaimana sebenarnya harus berdoa” (Rm 8:26).
Mempelajari dan memperdalam pemahaman mengenai seluk beluk karya Katekese Gereja Katolik, khususnya Gereja Katolik Indonesia
Katekismus Gereja Katolik
Doa adalah pengangkatan jiwa kepada Tuhan, atau satu permohonan kepada Tuhan demi hal-hal yang baik. Kerendahan hati adalah dasar doa, karena “kita tidak tahu bagaimana sebenarnya harus berdoa” (Rm 8:26).
Karena imannya, orang Kristen menerima martabat hidup yang baru. Rahmat Kristus dan anugerah-anugerah Roh-Nya yang mereka terima melalui Sakramen-sakramen dan melalui doa, memampukan mereka untuk hidup “sesuai dengan injil Kristus”.
Di dalam liturgi, Gereja mewartakan dan merayakan misteri imannya ; umat beriman hidup darinya dan memberi kesaksian tentangnya: Sebab melalui liturgilah, terutama dalam Perayaan Ekaristi, terlaksana karya penebusan kita. …
Yang berkata: “Aku percaya”, berkata: “Saya setuju dengan apa yang kita percaya”. Persekutuan dalam iman membutuhkan bahasa iman yang sama, yang mengikat semua dan mempersatukan dalam pengakuan iman yang sama.
Syahadat dimulai dengan kata-kata: “Aku percaya” atau “kami percaya”. Kepercayaan adalah jawaban manusia kepada Allah yang mewahyukan dan memberikan Diri; Allah memberikan kepenuhan sinar kepada mereka yang mencari makna kehidupan.
Allah dalam Dirinya sendiri sempurna dan bahagia tanpa Batas. Berdasarkan keputusan-Nya yang dibuat atas kebaikan-Nya, Ia telah menciptakan manusia dengan kehendak bebas, supaya manusia dapat mengambil bagian dalam kehidupan-Nya yang bahagia.
Katekismus mengungkapkan dengan setia dan secara organis ajaran Kitab Suci, Tradisi dan Magisterium, demikian juga warisan rohani Bapa-bapa Gereja, untuk memperkenalkan misteri Kristus dan menghidupkan kembali iman umat Allah. …
Konsili Trente dan Konsili Vatikan II mendorong Gereja untuk memberikan uraian terperinci tentang iman melalui Katekismus yang bersifat universal, yang merupakan alat persekutuan gerejawi dan juga titik acuan untuk katekese.