Berbagi pengharapan dengan penuh kelembutan
Pesan Paus di Hari Komsos sedunia ke-59 ini mengajak kita untuk menjadi komunikator pengharapan, berbagi dengan lemah lembut, menghindari komunikasi agresif, serta fokus pada keindahan dan kebaikan.
Mempelajari dan memperdalam pemahaman mengenai seluk beluk karya Katekese Gereja Katolik, khususnya Gereja Katolik Indonesia
“Budaya digital” merujuk pada transformasi dalam cara manusia berkomunikasi, bekerja, belajar, dan berinteraksi yang terjadi sebagai dampak dari penyebaran teknologi informasi secara masif. Fenomena ini menunjukkan bagaimana teknologi digital telah menjadi bagian yang tidak terpisahkan dari kehidupan kontemporer dan membentuk pola perilaku, nilai, serta norma-norma baru dalam kehidupan masyarakat, termasuk dalam cara manusia menghayati kehidupan rohaninya.
Pesan Paus di Hari Komsos sedunia ke-59 ini mengajak kita untuk menjadi komunikator pengharapan, berbagi dengan lemah lembut, menghindari komunikasi agresif, serta fokus pada keindahan dan kebaikan.
Dengan memadukan pemahaman kristiani dan tantangan kontemporer, dokumen Antiqua et Nova menyajikan kerangka etika dan moral untuk mengarahkan pengembangan dan penggunaan Kecerdasan Buatan demi kebaikan bersama umat manusia.
Antiqua et Nova merupakan kontribusi penting Gereja Katolik dalam dialog global tentang masa depan AI. Dokumen ini menawarkan kerangka etis dan antropologis yang dapat membantu mengarahkan perkembangan teknologi ini agar sungguh-sungguh melayani kebaikan umat manusia dan seluruh ciptaan.
Dalam ensiklik Dilexit Nos, Paus Fransiskus menerangkan bahwa hakikat manusia terletak pada hati yang mampu mencintai. Maka, di era Kecerdasan Buatan, kecerdasan hatilah yang harus memandu jalan hidup kita.
Paus Fransiskus membahas tentang nilai dari membaca karya sastra, novel dan puisi, sebagai bagian dari jalan menuju kedewasaan pribadi. Paus menekankan pentingnya hal ini dalam pembinaan para imam dan calon imam; demikian juga dalam pembinaan semua orang yang terlibat dalam karya pastoral, bahkan semua umat Kristiani.
Pesan Paus Fransiskus Pada Hari Komunikasi Sosial Sedunia ke-58, 2024 : Kecerdasan Buatan dan Kebijaksanaan Hati, Menuju Komunikasi yang sungguh manusiawi. AI tidak akan pernah bisa menggantikan kebijaksanaan hati manusia.
Dokumen ini menyajikan pandangan Katolik tentang internet, sebagai titik tolak keikutsertaan Gereja dalam dialog dengan sektor-sektor masyarakat yang lain mengenai perkembangan dan penggunaan alat teknologi yang mengagumkan ini. Internet bisa digunakan untuk hal-hal yang baik, tetapi banyak kerugian dapat terjadi juga karena penggunaannya yang tidak tepat.
Perhatian Gereja pada Internet merupakan ungkapan istimewa atas perhatiannya terhadap media komunikasi sosial. Dengan memandang media sebagai hasil ilmu pengetahuan yang melaluinya umat manusia berkembang makin maju, Gereja yakin bahwa media komunikasi sosial merupakan penemuan teknologi yang mengagumkan.
Penggunaan sarana komunikasi sosial yang kita lakukan dapat menimbulkan dampak positif atau negatif, tergantung pada pilihan kita. Pilihan-pilihan ini, yang merupakan dasar dari pertanyaan etis, tidak hanya dibuat oleh pemirsa, pendengar, pembaca, tetapi juga oleh mereka yang mengendalikan instrumen komunikasi sosial dan menentukan struktur, kebijakan dan isinya.
Di era baru sekarang ini, terutama dengan Revolusi teknologi, komunikasi manusia berkembang sangat pesat, dan sangat mempengaruhi budaya di seluruh dunia. Dampak media dirasakan di semua bidang kehidupan. Aetatis Novae memberi petunjuk pastoral tentang penggunaan media-media baru untuk komunikasi sosial.
“Menuju kehadiran penuh” adalah sebuah refleksi pastoral tentang Keterlibatan orang Kristen dalam Media Sosial. Dokumen ini mendorong pendekatan kreatif dan konstruktif dalam penggunaan media digital yang dapat menumbuhkan budaya perjumpaan.