Maria teladan umat beriman


Maria, Panhagia (seluruhnya kudus) merupakan karya agung Roh Kudus (Panhagion). Eksistensinya, sejak dikandung tanpa noda sampai dengan kenaikannya yang mulia ke surga, ditopang sepenuh-penuhnya oleh cinta Allah. Roh cinta Bapa dan Putra menjadikan Maria suatu ciptaan baru, yaitu Hawa yang baru. Hati dan pikirannya diarahkan kepada pujian dan ketaatan kepada Bapa surgawi. Dia adalah anak-Nya yang terkasih dan dikhususkan untuk menerima dan melayani Putra. Dia adalah ibu dan sekaligus murid-Nya. Jiwanya juga diarahkan kepada penyerahan dan kerja sama dengan Roh Kudus, dan bagi-Nya Maria adalah tempat suci yang sangat berharga.

Dalam lukisan ini, Maria dikelilingi oleh para malaikat yang sedang memainkan alat-alat musik dan berpesta, kepalanya bermahkotakan cinta ilahi Roh Kudus, yang disimbolkan oleh burung merpati. Maria adalah bunda dan pelindung Gereja (pada kakinya tampak samar-samar bangunan suci). Melalui perantaraannya sebagai bunda bersama dengan Yesus, Maria mencurahkan rahmat surgawi yang berlimpah-limpah kepada Gereja (disimbolkan dengan bunga mawar yang sedang mekar).
Di bawah sebelah kiri, Rasul Yohanes yang sedang berkontemplasi tentang Maria yang tak bernoda, melambangkan setiap orang dari umat beriman yang melihat dalam diri Maria sebagai model sempurna, guru, dan penuntun untuk hidup dalam Roh.
Seorang abas Cistercian yang bernama Kristiano (abad ke-12) merefleksikan bagaimana para Rasul berbagi pengalaman spiritual mereka dengan Maria. Sambil membandingkan mereka dengan kedua belas bintang yang memahkotai Perawan Terberkati ini, dia menulis:
”Sering mereka berkumpul bersama mengelilingi Perawan yang sangat bijak ini seperti para murid mengelilingi guru mereka untuk belajar dengan sungguh-sungguh mengenai kebenaran yang telah dia lakukan, kebenaran yang akan mereka wartakan kepada orang lain pada saat yang tepat. Karena dia secara ilahi dikhususkan dan diajar, dia tampak menjadi sebuah tempat penyimpanan autentik kebijaksanaan surgawi sebab dalam kehidupannya sehari-hari dia sangat dekat sebagai teman satu-satunya dengan kebijaksanaan itu sendiri, yaitu Putranya, dan belajar mengingat dan menyimpan dalam hati dengan setia segala sesuatu yang sudah dia lihat dan dengar (Khotbah I tentang Maria diangkat ke surga).
___________
EL GRECO, Saint John Contemplates the Immaculate Conception, Museum of Santa Cruz, Toledo.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.