Apa hubungan antara Evangelisasi, Kerygma, dan Katekese?

Evangelisasi, kerygma, dan katekese merupakan tiga hal penting yang saling berkaitan dalam kehidupan iman Kristen. Apakah hubungan antara ketiganya dan bagaimana mereka saling melengkapi satu sama lain dalam misi gereja untuk mewartakan Injil?

Kerygma dalam Perjanjian Baru

Dalam Perjanjian Baru, kata kerygma muncul 8 kali, 6 di antaranya dalam surat-surat Paulus, dan kata kerja kerussô 60 kali, 19 kali di antaranya dalam tulisan-tulisan karya Santo Paulus. Kata kerygma mengandung makna baik isi pewartaan maupun tindakan mewartakan. Kata ini adalah transliterasi dari bahasa Yunani yang berakar pada kata kèrux, yang berarti pemberita yang bertanggung jawab atas pengumuman resmi. Jadi, apa itu kerygma? Kerygma tidak mengacu pada pemberitaan tentang suatu fakta, melainkan pewartaan tentang seseorang dan suatu peristiwa: Yesus adalah Mesias yang disalibkan dan bangkit bagi kita. Karena itu, kerygma berpusat pada warta Paskah tentang kebangkitan Yesus; ini merupakan pesan utama dan mendasar dari iman Kristen, yaitu bahwa Yesus, Sang Mesias, sungguh Allah dan sungguh manusia, mati dan bangkit untuk menyelamatkan kita. Mengandalkan kekuatan ilahi (1 Kor 2:4-5), kerygma memiliki kekuatan transformatif karena melalui pewartaan ini, Dia Yang Bangkit hadir, terungkap dan bertindak. Dengan demikian, Kerygma menjadi dasar bagi evangelisasi dan katekese.

Evangelisasi, Kerygma dan Katekese

Evangelisasi merupakan aktivitas murid-murid Yesus Kristus untuk menyebarkan Injil dan mengajak orang untuk percaya kepada Dia yang telah wafat namun bangkit mulia. Dalam evangelisasi, kerygma menjadi pusat perhatian karena melalui pewartaan kabar gembira ini, seseorang dapat terpesona oleh kasih Allah dan menerima iman. Dalam konteks ini, kerygma berarti tindakan mewartakan dan sekaligus isi dari pewartaan Injil. Kerygma pun disebut sebagai pewartaan pertama, bukan sekedar dalam arti urutan awal namun “dalam arti kualitatif karena merupakan pewartaan utama, yang harus kita dengar lagi dan lagi dengan berbagai cara, yang harus kita wartakan dengan satu atau lain cara melalui proses katekese, di setiap tingkat dan setiap saat” (Evangelii Gaudium, no. 164).

Dengan demikian, katekese merupakan pengembangan dan penjelasan dari kerygma. Katekese juga sering diartikan sebagai proses pengajaran dan penjelasan iman Kristen, yang bertujuan untuk memperdalam pemahaman seseorang tentang ajaran gereja dan membantu mereka mengalami keindahan Injil. Paus Fransiskus menekankan pentingnya katekese kerygmatis, sebab pada dasarnya “Semua pembinaan Kristiani merupakan pendalaman kerygma, yang mendarah daging semakin mendalam dan terus-menerus menerangi karya katekese, sehingga memampukan kita memahami dengan lebih penuh makna setiap tema yang dikembangkan dalam katekese” (Evangelii Gaudium, no. 165). Katekese tidak hanya membantu pertumbuhan iman yang harmonis, tetapi juga berkontribusi untuk membangkitkan iman itu sendiri dan menemukan keagungan dan kredibilitasnya.

Kerygma : inti dan pondasi bagi Evangelisasi dan Katekese

Karena menggaungkan dan memperdalam kerygma, katekese diundang untuk lebih menekankan “karakter usulan [artinya aktif memberikan proposisi – red]; kualitas naratif, afektif dan eksistensial; dimensi kesaksian iman; sikap relasional; nuansa keselamatan” (Pedoman Katekese, no. 59). Hal ini membantu memastikan bahwa pengajaran iman Kristen tidak hanya sebatas informasi, tetapi juga pengalaman yang mendalam dan transformatif : supaya bisa mewartakan kebaruan yang ditawarkan Injil, kita harus terlebih dahulu mendengarkan Injil secara baru bersama rekan bicara kita. Oleh karena itu, pewartaan kerygma menjadi dimensi konstitutif dari setiap momen katekese.

Hubungan antara kerygma, evangelisasi, dan katekese menjadi jelas ketika kita melihat bagaimana ketiganya saling melengkapi dan mendukung satu sama lain. Sebagai tindakan mewartakan dan sekaligus isi pewartaan Injil, kerygma menjadi inti dan pondasi bagi evangelisasi dan katekese. Evangelisasi membangkitkan ketakjuban seseorang terhadap kasih Allah melalui pewartaan kerygma. Sedangkan katekese berperan untuk membantunya dalam memahami dan mengalami keindahan Injil melalui pendalaman kerygma. Sehingga ia pun dapat mengalami perjumpaan yang semakin mendalam dengan Yesus Kristus dan menjadi bagian dari komunitas iman.

#Evangelisasi #Kerygma #Katekese #KatekeseKerigmatis #KatekeseMistagogis
Sumber : Situs Keuskupan Bordeaux, Perancis, Situs catechese.catholique.fr dan Harian La Croix

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.