Transubstansiasi berarti perubahan seluruh substansi roti ke dalam substansi Tubuh Kristus dan seluruh substansi anggur ke dalam substansi Darah Kristus. Perubahan ini terjadi dalam doa Ekaristis (Doa Syukur Agung) melalui efektivitas kata-kata Kristus dan karya Roh Kudus. Namun demikian, karakteristik luar roti dan anggur, yang disebut sebagai ”rupa ekaristis” (eucharistic species), tetap tidak berubah. Istilah ”rupa” digunakan sejak Konsili Trente (1545–1563) untuk mengidentifikasi karakteristik luar, yaitu ukuran, berat, warna, ketahanan, dan bau, dari roti dan anggur yang digunakan dalam Ekaristi, yang tetap sama sebelum dan sesudah transubstansiasi.
#Sakramen Ekaristi