Gereja mengakui bahwa Yesus Kristus adalah sungguh-sungguh Allah dan sungguh-sungguh manusia, dengan dua kodrat, kodrat Allah dan manusia, tanpa tercampur satu sama lain, tetapi dipersatukan dalam Pribadi Sabda. Karena itu, dalam kemanusiaan Yesus, segala hal – mukjizat, penderitaan, dan kematian-Nya – harus dilihat dalam rangka Pribadi Ilahi-Nya yang bertindak melalui kodrat manusia yang dipeluk-Nya.
”Ya Putra Tunggal dan Sabda Allah, Engkau yang abadi, Engkau yang telah sudi menjelma menjadi manusia dari Bunda Allah yang tetap perawan, Maria (…), Engkaulah satu dari Tritunggal , yang bersama dengan Bapa dan Roh Kudus, selamatkanlah kami!”
(Liturgi Byzantin dari Santo Yohanes Krisostomus)