Allah, dalam menciptakan manusia menurut citra-Nya, telah mengukirkan dalam hati manusia kerinduan untuk melihat Dia. Bahkan walaupun kerinduan ini diabaikan, Allah tidak pernah berhenti menarik manusia kepada Diri-Nya karena hanya dalam Dialah manusia dapat menemukan kepenuhan akan kebenaran yang tidak pernah berhenti dicarinya dan hidup dalam kebahagiaan. Karena itu, menurut kodrat dan panggilannya, manusia adalah makhluk religius yang mampu masuk ke dalam persekutuan dengan Allah. Hubungan akrab dan mesra dengan Allah mengaruniakan martabat kepada manusia.
“Betapa besar dan sungguh agunglah Engkau, ya Allah. … Engkau telah menciptakan kami untuk Diri-Mu, dan tidak tenanglah hati kami sampai kami beristirahat dalam Engkau.“
(Santo Agustinus)
#katekese #akupercaya #pengakuaniman
Bdk. KGK 27-30 dan 44-45
Untuk membaca teks lengkap Kompendium Katekismus Gereja Katolik, silahkan klik di sini.